BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memasuki abad
ke-21 ini Ilmu Prengetahuan Alam mengalami perkembangan pesat sejalan dengan
kemajuan Teknologi dan Industri. Keadaan ini sudah tentu memberikan pengaruh
terhadap pendidikan IPA.
Pendidikan IPA
tidak hanya menjelaskan dan menyampaikan fakta alamiah saja tapi juga
menanamkan sikap ilmiah, nilai-nilai IPA dan mengembangkan kreativitas anak
didik.
Telah kita ketahui betapa pentingnya motivasi dalam
kegiatan belajar-mengajar. Guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar perlu
mempertahankan semangat belajar siswa. Bukti-bukti menunjukkan bahwa siswa
hanya giat belajar jika ia termotivasi untuk belajar. Dengan demikian maka guru
perlu mengenal cara-cara untuk memotivasi siswa untuk belajar.
Di antara motivasi yang telah kita kenal bahwa motivasi
yang terpenting adalah membangkitkan motivasi belajar intrinsik. Dengan
dikenalnya beberapa penyebab timbulnya motivasi belajar intrinsik, maka seorang
guru dapat menciptakan suatu kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi
belajar intrinsik siswa.
Motivasi ekstrinsik lebih mudah dibangkitkan dari pada
motivasi intrinsik, biasanya dimanfaatkan sebagai pembuka jalan ke arah
motivasi intrinsik. Sejalan dengan ini maka sebagai usaha dilakukan guru untuk
membangkitkan motivasi ekstrinsik untuk belajar, khususnya dalam kegiatan
belajar-mengajar di kelas.
1.2. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimanakah cara-cara membangun motivasi pelajar
dalam belajar?
b.
Apa saja prinsi-prinsip yang digunakan untuk
memotivasi siswa?
c.
Bagaimanakah hubungan IPA dan Matematika?
d.
Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam memotivasi
belajar siswa?
1.3. Batasan
Masalah
a.
Menyebutkan kualifikasi guru IPA dilihat dari bidang
studi yang diajarkannya.
b.
Menjelaskan usaha-usaha yang harus dilakukan guru
untuk memotivasi siswa.
c.
Menyebutkan prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam
mengajarkan IPA supaya mudah diserap.
1.4. Tujuan
a.
Untuk mengetahui cara-cara membangun motivasi belajar.
b.
Untuk mengetahui prinsip yang digunakan untuk
memotivasi siswa.
c.
Untuk mengetahui hubungan IPA dan Matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN IPA
2.1. Cara-cara Memotivasi Dalam Mengajarkan IPA
Cara-cara
memotivasi dalam proses belajar-mengajar dapat dirancang berdasarkan pengenalan
terhadap masalah-masalah yang dapat mempengaruhi timbulnya motivasi belajar.
Masalah-masalah tersbut bersumber pada interaksi antara parasiswa dikelas,
hubungan antara guru dengan siswa, dan hal-hal pokok yang berhubungan dengan
proses belajar-mengajar.
Masalah yang
berhubungan dengan interaksi antar para
siswa meliputi hubungan antar siswa, persaingan antar siswa dan rasa
keterlibatan diri siswa dalam lingkungannya. Masalah yang berhubungan antara
siswa dengan gurunya meliputi sikap guru terhadap siswa, peraturan dan
tugas-tugasyang diberikan kepada siswa, ganjaran terhadap usaha siswa belajar
meliputi hadiah, pujian dan hukuman terhadap siswa, serta hal-hal lain yang
berhubungan langsung dengan pribadi guru sebagai pengelola proses
belajar-mengajar.
Tujuan belajar
dapat dinyatakan dengan tingkah laku yang diharapkan terjadi setelah proses
belajar mengajar , dan merupakn hasil belajar yang meliputi:
1.
Informasi verbal
2.
Keterampilan
intelektual
3.
Strategi
koognitif
4.
Siksap dan
keterampilan motor
Dalam
pengelolaan proses belajar –mengajar perlu dipilih pendekatan dan metode yang
dipilih sesuai dengan masalah yang dipelajari. Evaluasi hasil belajar perlu
dilaksanakan dengan memperhatikan selang waktu pelaksanaan yang cukup,
pengambilan hasil pada waktunya, aspek soal perlu sesuai dengan TIK, cara penilaian yang, memadai dan perlu
diadakan pengukuran yang meliputi:
a.
Dominan kognitif
b.
Efektif
c.
Psikomotor
Untuk memotivasi
siswa dalam belajar IPA kita dapat kita dapat berpedoman pada bebrapa prinsip
yakni prinsip-prinsip kebermaknaan, prasyarat, modeling, menarik, partisipasi
dal keterlibatan, penarikan bimbingan secara berangsur, penyebaran jadwal, knsekuensi dan kondisi yang menyenangkan,
serta komunikasi terbuka.
2.2. Implikasi Pendekatan dan Metode Pendidikan IPA
Untuk menunjang
terlaksananya pendidikan IPA dengan baik, harus diperhatikan beberapa hal
antara lain faktor guru, faktor murid dan bahan pelajaran, faktor motivasi dan
sarana penunjang.
Faktor guru
1)
Menguasai bidang
studi yang diajarkan
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
3)
Mempunyai
keterampilan merakit alat
4)
Membimbing siswa
5)
Menyadari bahwa
seorang siswa tidak di didik menjadi seorang spesialis fisika dan sebagainya
6)
Tidak selalu
mengahrapkan jawaban yang benar dari siswa
7)
Terampil dalam
bertanya
8)
Bertindak sebagai
ktalisator dan fasilitator
9)
Menyadari bahwa
tidak senua ilmu IPA bisa dibuktikan
10) Tidak perlu rendah diri
11) Menyadari bahwa kemapuan bakat dan minat siswa
bebeda-beda
12) Menjadi contoh tauladan dan figure panutan
Faktor
murid dan bahan pelajaran
Seorang
guru IPA perlu meperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Memperhatikan
dan membantu murid
2.
Menjelaskan
tujuan setiap percobaan
3.
Percobaan IPA
harus meransang otak siswa harus berfikir
4.
Percobaan yang
akan dilakukan bukan merupakan percobaan yang baru
5.
Urutan pelajaran
harus dimulai dari yang sederhana ke yang sulit
6.
Urutan pelajaran
harus dimulai dari yang konkrit ke yang abstrak
7.
Urutan pelajaran
harus dimulai dari yang khusus ke umum
8.
Urutan pelajaran
dimuali dari hal yang dikenal ke yang tidak dikenal
Faktor
motivasi
Beberapa
prnsisp yang dapat memberikan motivasi belajar:
1.
Prinsip
kebermaknaan
2.
Prinsip atraktif
3.
Prinsip modeling
4.
Prinsip
pre-rekuisit
5.
Prinsip
penyebaran jadwal
6.
Prinsip evaluasi
hasil belajar secara teratur
Sarana
penunjang
1.
Ruang kelas
2.
Laboratorium
3.
Peralatan dan
bahan
4.
Perpustakaan
5.
Suber belajar
lainnya
2.3.
Hubungan IPA dan Matematika
IPA selalu
berhubungan dengan mengukur atau menghitung sebab IPA dan matematika mempunyai
hubungan yang sangat erat. Suatu prinsip atau hokum IPA adakalanya dimulai dari
eksperimen baru kemudian disusun dalam rumus matematika tetapi adakalanya juga
prinsip atau hokum IPA dimulai dari perumusan teoritis matematika dengan
kemampuan daya nalar fikir manusia, sesudah itu dibuktikan dengan eksperimen.
IPA lebih cepat berkembang dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
a.
Objek IPA adalah
benda, benda hidup atau benda mati yang mudah dikontrol, diukur dan diamati
b.
Prinsip atau
hokum IPA biasanya selalu dapat dinyatakan dalam rumusan kuantitatif matematika
c.
Penemuan IPA
cepat dapat dimanfaatkan menjadi
teknologi, mulai dari teknologi sederhana sampai teknologi canggih