Selasa, 04 Desember 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A.    Pengertian
1.      Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversible (tidak kembali ke seperti semula) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
2.      Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakansecara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.

B.     Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut ini:
a)      Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan pada meristem (titik tumbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder.
b)      Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya difrensiasi sel.
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut:
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu:
a.      Proses perkecambahan
Proses perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi
ü  Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat potensial air rendah dan kering.
ü  Proses kimia
Proses kimia terjadi ketika masuknya air, biji akan mengembang dan kulit biji akan pecah. Ari yang masuk akan mengakitifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin  (GA). Hormone ini mendorong aileron (lapisn tipis bagian luar endosperm) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledone dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul yang larut dalam air, misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula akan diserap dari endosperm oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
b.      Macam perkecambahan 
1)      Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata).

2)      Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays).
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm. Perkecambahan hanya terjadi jika syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup, dan cahaya matahari yang optimal. Jika syarat-syarat tersebut  tidak dipenuhi, maka biji akan tetap dalam keadaan tidur (dorman). Lamanya biji dorman bertahan hidup dan mampu berkcambah sangat bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji diawali dengan pertemuan antara sel kelamin jantan dan kelamin betina, menjadi biji, berkecambah, tumbuh menjadi tanaman kecil yang sempurna, dan berlanjut tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa akan berbunga dan berbuah. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi di bagian-bagian tertentu, misalnya ujung akar dan batang. Pertumbuhan yang terjadi pada bagian tersebut dikenal dengan pertumbuhan terminal.



a) Pertumbuhan dan Perkembangan Akar
Pada ujung akar tumbuhan berbiji yang sedang aktif tumbuh, terdapat tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan. Ketiga daerah tersebut adalah daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah pematangan.
1) Daerah Pembelahan
Daerah pembelahan merupakan daerah  yang paling ujung. Pada daerah ini terutama terjadi pembentukan sel-sel baru melalui pembelahan sel. Sel-sel di daerah pembelahan memiliki inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri. Daerah pembelahan disebut pula daerah merismatik. Daerah meristem ini terletak dibelakang tudung akar, yang meliputi meristem apical.
2) Daerah Pemanjangan
Daerah pemanjangan merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem di daerah pembelahan. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya, sehingga membentuk daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini berukuran jauh lebih besar dibandingkan sel-sel meristem. Sel daerah pemanjangan ini juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan, pemanjangan sel berperan penting untuk menekan ujung akar, termasuk meristem agar akar memnjang. Derah pemanjangan ini terletak dibelakang meristem.
3) Daerah Pematangan
Daerah diferensiasi atau pematangan terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, empulur, xilem, dan floem. Sebagian sel lagi mengalami diferensiasi menjadi jaringan parenkim (jaringan dasar), jaringan penunjang seperti kolenkim dan sklerenkim, dan sebagainya. Dengan terjadinya diferensiasi sel, maka terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan yang menyusun organ tumbuhan.

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
 
Gambar: Pertumbuhan primer pada ujung batang dan akar.
ü  Pertumbuhan primer, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujung batang. Titik tumbuh primer telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem apikal. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang. 

ü  Pertumbuhan Sekunder, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan kambium. Jaringan kambium bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Gambar: Pertumbuhan sekunder pada batang dikotil

Pada tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas sel-sel meristem diantara xilem dan floem. Xilem dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah luar. Pertumbuhan di bagian dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga mengakibatkan jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan rusak (pecah).
Xylem dan floem yang dibentuk dari aktivitas kambium disebut xylem skunder dan floem skunder yang menyebabkan diameter batang atau akar bertambah besar. Pertubuhan kearah dalam jauh lebih besar, sehingga xylem (kayu) yang dihasilkan juga tebal.
Pembentukanxilem dan floem skunder dipengaruhi oleh musim dan menimbulkan adanya lingkar tahun.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
 DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
1.      Faktor Internal (factor dari dalam)
Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam atau berasal dari tanaman itu sendri, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan anatra lain:
a        Gen
Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat di turunkan oleh keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun bagian tubuh tumbuhan yang dikendalikan oleh gen secara langsung.
b        Hormone
Hormone ialah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan, atau pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam pertumbuhan ini peran hormon ini sangatlah penting. berikut adalah daftar hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman

Tabel jenis-jenis hormone dan pengaruhnya terhadap tumbuhan
Hormone
Pengaruh
Tempat produksi
Auksin, misalnya IAA
Mendorong pemanjangan batang, pertumbuhan akaar, diferensisi sel dan percabangan, pertumbuhan buah, fototropisme, dan geotropisme.
Dihasilkan dalam embrio dalam biji, meristem apical dan daun-daun muda.
Sitokinin, misalnya zeatin
Mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan dan pertumbuhan sel, perkecambahan, pembungaan dan menghambat penuaan.
Disintesis pada akar dan diangkut ke organ lain.
Giberelin, mialnya GA3
Mendorong perkecambahan biji dan tunas,pemanjangan batang, pertumbuhandaun, pembungaan,dan perkembngan buah,mempengaruhi pertumbuhan akar.
Diproduksi dalam meristem akar, meristem batang, daun muda dan embrio.
Asam absisat
Menghanbat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, menunda pertumbuhan
Disintesis pada daun, batang, buah dan biji
Gas etilen
Mndorong pemasakan buah, menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal
Diproduksi di jaringan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua.




2.      Factor eksternal
Factor yang mempengaruhui pertumbhan pada tumbuhan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.
a. Makanan
Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel. Unsusr mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebut makroelemen,  ada 9 makro elemen atau bahan organic yaitu karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium. Unsure mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil disebut mikroelemen,ada 8 mikroelemen, yaitu zat besi (fe), klorin, tembaga, magnesium, seng, molibedenum, boron, nikel. Tumbuhan jika kekurangan sebagian nutrisi, maka pertumbuhan itu disebut mengalami defisiensi
b. Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air reaksi kimia dalam sel tidak dapat berangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
c. Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu supaya biasa tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu yang paling rendah untuk memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu yang paling tinggi disebut suhu maksimum. Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum berbeda-beda. Suhu sangat erat hubungannya dengan cara kerja enzim.
d. Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit  yang diuapkan.
e. Cahaya
Setiap tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan, karena cahaya sangat berperan dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis. Biji tumbuhan yang berkecambah dan tumbuh di tempat yang gelap/tidak ada cahaya ternyata tumbuhnya tidak normal dengan ciri tumbuhnya sangat cepat, perawakan tumbuhan tampak tinggi dan ramping, batangya lemah dan batang tidak berwarna hijau tetapi pucat. Gejala ini disebut etiolasi. Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a.    Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
b.   Tumbuhan hari panjang (long day plant)
c.    Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).


KESIMPULAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar