Selasa, 04 Desember 2012

DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 ini Ilmu Prengetahuan Alam mengalami perkembangan pesat sejalan dengan kemajuan Teknologi dan Industri. Keadaan ini sudah tentu memberikan pengaruh terhadap pendidikan IPA.
Pendidikan IPA tidak hanya menjelaskan dan menyampaikan fakta alamiah saja tapi juga menanamkan sikap ilmiah, nilai-nilai IPA dan mengembangkan kreativitas anak didik.
Telah kita ketahui betapa pentingnya motivasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar perlu mempertahankan semangat belajar siswa. Bukti-bukti menunjukkan bahwa siswa hanya giat belajar jika ia termotivasi untuk belajar. Dengan demikian maka guru perlu mengenal cara-cara untuk memotivasi siswa untuk belajar.
Di antara motivasi yang telah kita kenal bahwa motivasi yang terpenting adalah membangkitkan motivasi belajar intrinsik. Dengan dikenalnya beberapa penyebab timbulnya motivasi belajar intrinsik, maka seorang guru dapat menciptakan suatu kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi belajar intrinsik siswa.
Motivasi ekstrinsik lebih mudah dibangkitkan dari pada motivasi intrinsik, biasanya dimanfaatkan sebagai pembuka jalan ke arah motivasi intrinsik. Sejalan dengan ini maka sebagai usaha dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi ekstrinsik untuk belajar, khususnya dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas.


1.2. Rumusan Masalah
a.       Bagaimanakah cara-cara membangun motivasi pelajar dalam belajar?
b.      Apa saja prinsi-prinsip yang digunakan untuk memotivasi siswa?
c.       Bagaimanakah hubungan IPA dan Matematika?
d.      Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam memotivasi belajar siswa?

1.3. Batasan Masalah
a.       Menyebutkan kualifikasi guru IPA dilihat dari bidang studi yang diajarkannya.
b.      Menjelaskan usaha-usaha yang harus dilakukan guru untuk memotivasi siswa.
c.       Menyebutkan prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam mengajarkan IPA supaya mudah diserap.

1.4. Tujuan
a.       Untuk mengetahui cara-cara membangun motivasi belajar.
b.      Untuk mengetahui prinsip yang digunakan untuk memotivasi siswa.
c.       Untuk mengetahui hubungan IPA dan Matematika.



BAB II
PEMBAHASAN
PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN IPA
2.1. Cara-cara Memotivasi Dalam Mengajarkan IPA
Cara-cara memotivasi dalam proses belajar-mengajar dapat dirancang berdasarkan pengenalan terhadap masalah-masalah yang dapat mempengaruhi timbulnya motivasi belajar. Masalah-masalah tersbut bersumber pada interaksi antara parasiswa dikelas, hubungan antara guru dengan siswa, dan hal-hal pokok yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar.
Masalah yang berhubungan dengan  interaksi antar para siswa meliputi hubungan antar siswa, persaingan antar siswa dan rasa keterlibatan diri siswa dalam lingkungannya. Masalah yang berhubungan antara siswa dengan gurunya meliputi sikap guru terhadap siswa, peraturan dan tugas-tugasyang diberikan kepada siswa, ganjaran terhadap usaha siswa belajar meliputi hadiah, pujian dan hukuman terhadap siswa, serta hal-hal lain yang berhubungan langsung dengan pribadi guru sebagai pengelola proses belajar-mengajar.
Tujuan belajar dapat dinyatakan dengan tingkah laku yang diharapkan terjadi setelah proses belajar mengajar , dan merupakn hasil belajar yang meliputi:
1.      Informasi verbal
2.      Keterampilan intelektual
3.      Strategi koognitif
4.      Siksap dan keterampilan motor
Dalam pengelolaan proses belajar –mengajar perlu dipilih pendekatan dan metode yang dipilih sesuai dengan masalah yang dipelajari. Evaluasi hasil belajar perlu dilaksanakan dengan memperhatikan selang waktu pelaksanaan yang cukup, pengambilan hasil pada waktunya, aspek soal perlu sesuai dengan  TIK, cara penilaian yang, memadai dan perlu diadakan pengukuran yang meliputi:
a.       Dominan kognitif
b.      Efektif
c.       Psikomotor
Untuk memotivasi siswa dalam belajar IPA kita dapat kita dapat berpedoman pada bebrapa prinsip yakni prinsip-prinsip kebermaknaan, prasyarat, modeling, menarik, partisipasi dal keterlibatan, penarikan bimbingan secara berangsur, penyebaran jadwal,  knsekuensi dan kondisi yang menyenangkan, serta komunikasi terbuka.
2.2. Implikasi Pendekatan dan Metode Pendidikan IPA
Untuk menunjang terlaksananya pendidikan IPA dengan baik, harus diperhatikan beberapa hal antara lain faktor guru, faktor murid dan bahan pelajaran, faktor motivasi dan sarana penunjang.
Faktor guru
1)      Menguasai bidang studi yang diajarkan
2)      Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
3)      Mempunyai keterampilan merakit alat
4)      Membimbing siswa
5)      Menyadari bahwa seorang siswa tidak di didik menjadi seorang spesialis fisika dan sebagainya
6)      Tidak selalu mengahrapkan jawaban yang benar dari siswa
7)      Terampil dalam bertanya
8)      Bertindak sebagai ktalisator dan fasilitator
9)      Menyadari bahwa tidak senua ilmu IPA bisa dibuktikan
10)  Tidak perlu rendah diri
11)  Menyadari bahwa kemapuan bakat dan minat siswa bebeda-beda
12)  Menjadi contoh tauladan dan figure panutan
Faktor murid dan bahan pelajaran
Seorang guru IPA perlu meperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Memperhatikan dan membantu murid
2.      Menjelaskan tujuan setiap percobaan
3.      Percobaan IPA harus meransang otak siswa harus berfikir
4.      Percobaan yang akan dilakukan bukan merupakan percobaan yang baru
5.      Urutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana ke yang sulit
6.      Urutan pelajaran harus dimulai dari yang konkrit ke yang abstrak
7.      Urutan pelajaran harus dimulai dari yang khusus ke umum
8.      Urutan pelajaran dimuali dari hal yang dikenal ke yang tidak dikenal
Faktor motivasi
Beberapa prnsisp yang dapat memberikan motivasi belajar:
1.      Prinsip kebermaknaan
2.      Prinsip atraktif
3.      Prinsip modeling
4.      Prinsip pre-rekuisit
5.      Prinsip penyebaran jadwal
6.      Prinsip evaluasi hasil belajar secara teratur
Sarana penunjang
1.      Ruang kelas
2.      Laboratorium
3.      Peralatan dan bahan
4.      Perpustakaan
5.      Suber belajar lainnya



2.3. Hubungan IPA dan Matematika
IPA selalu berhubungan dengan mengukur atau menghitung sebab IPA dan matematika mempunyai hubungan yang sangat erat. Suatu prinsip atau hokum IPA adakalanya dimulai dari eksperimen baru kemudian disusun dalam rumus matematika tetapi adakalanya juga prinsip atau hokum IPA dimulai dari perumusan teoritis matematika dengan kemampuan daya nalar fikir manusia, sesudah itu dibuktikan dengan eksperimen. IPA lebih cepat berkembang dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
a.       Objek IPA adalah benda, benda hidup atau benda mati yang mudah dikontrol, diukur dan diamati
b.      Prinsip atau hokum IPA biasanya selalu dapat dinyatakan dalam rumusan kuantitatif matematika
c.       Penemuan IPA cepat dapat dimanfaatkan  menjadi teknologi, mulai dari teknologi sederhana sampai teknologi canggih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar